Namun Allah SWT memberikan satu pesan kepada Nabi Adam dan Hawa. Mereka dilarang mendekati satu pohon, apalagi memakan buah dari pohon tersebut. Iblis senang mendengarnya. Baca Juga: Cara Praktis Terbaik Membaca Al Qur'an Adalah Setiap hari. Iblis mendapat kesempatan untuk membujuk Nabi Adam dan Hawa agar melanggar perintah Allah.
Cerita Kisah Nabi Adam Singkat tapi Lengkap dari Lahir sampai Wafat beserta Mukjizatnya – Kisah nabi dan rasul akan menjadi cerita menarik untuk diketahui. Dari kisah para Nabi bisa diambil pembelajaran dan hikmah yang tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Termasuk kisah Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah dan jadi manusia pertama yang menghuni bumi. Salah satu mukjizatnya adalah bisa mengetahui seluruh benda dan makhluk yang ada di bumi. Bagaimana kisah Nabi Adam selanjutnya? Pastikan simak artikel ini sampai habis, ya! Mamikos akan memberikan cerita kisah Nabi Adam singkat dari lahir hingga wafat beserta mukjizatnya. Sejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan IblisDaftar IsiSejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan IblisAsal Mula Penciptaan Nabi AdamPenciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke BumiKisah Anak Nabi Adam AS dan HawaKisah Perselisihan Anak AdamKisah Wafatnya Nabi Adam Mukjizat Nabi AdamPenutup Daftar Isi Sejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan Iblis Asal Mula Penciptaan Nabi Adam Penciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi Kisah Anak Nabi Adam AS dan Hawa Kisah Perselisihan Anak Adam Kisah Wafatnya Nabi Adam Mukjizat Nabi Adam Penutup Kisah Nabi Adam dimulai dari jauh sebelum Allah menciptakannya, sebelumnya Allah terlebih dahulu telah menciptakan langit, bumi, beserta seluruh isinya. Proses penciptaan bumi dan seisinya sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran surat Hud ayat 7, yang mana Allah menciptakan langit dan bumi hanya dalam kurun waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa disisi Allah yaitu sama halnya dengan 1000 tahun dalam hitungan manusia. Bukan hanya menciptakan bumi dan seisinya, disaat bersamaan Allah juga menciptakan malaikat. Malaikat yang diciptakan oleh Allah dibuat dari cahaya sehingga menjadi makhluk yang akan selalu taat pada Allah. Malaikat merupakan ciptaan Allah yang diberikan akal namun, tidak diberi nafsu. Sehingga, malaikat tidak membutuhkan makan, minum, dan syahwat hal inilah yang membuat malaikat tidak pernah berbuat dosa. Allah juga menciptakan iblis dan jin dari api. Tidak seperti malaikat yang semuanya taat pada Allah, justru ada jin yang patuh pada Allah, ada juga jin yang membangkang sehingga jin yang membangkang inilah yang disebut dengan iblis. Iblis inilah yang menjadi nenek moyangnya setan. Iblis dan keturunannya selalu ingkar pada Allah. Bahkan, iblis bertugas untuk menjerumuskan manusia untuk berbuat sesat. Hingga membuat manusia memiliki dosa besar yang akan membawanya masuk ke neraka bersama para iblis. Akibat kesombongan iblis inilah yang membuatnya dikeluarkan dari surga Allah. Bukannya bertaubat, iblis justru bersumpah untuk menggoda Nabi Adam beserta semua keturunannya agar tersesat. Iblis ingin manusia agar ikut ke dalam neraka bersama dengannya kelak. Asal Mula Penciptaan Nabi Adam Setelah menciptakan bumi, malaikat dan iblis, Allah memberitahu malaikat bahwa Allah akan menciptakan makhluk yang akan dinamai sebagai manusia. Manusia akan diturunkan ke bumi sebagai Khalifah. Pada saat itu, malaikat saat itu merasa penasaran mengapa Allah menciptakan manusia. Disisi lain, para malaikat merasa khawatir dengan rencana Allah, sebab malaikat menganggap bahwa manusia nantinya hanya akan berbuat maksiat di bumi dan membawa bencana di bumi. Manusia menurut malaikat hanya akan melahirkan pertumpahan darah dan berbuat kerusuhan. Malaikat juga merasa bahwa keberadaanya sudah cukup, karena mereka senantiasa untuk memuji dan beribadah kepada Allah. Manusia kemudian diciptakan oleh Allah dari segumpal tanah dan ruhnya langsung ditiupkan oleh Allah. Manusia juga diberi akan sehingga bisa belajar dan mampu memahami berbagai hal. Sosok manusia yang diciptakan pertama kali inilah yang dikenal sebagai Nabi Adam. Nabi Adam diciptakan dari tanah bukan tanpa alasan, sebab setelah mati maka Adam beserta keturunannya bisa dikuburkan dalam tanah. Setelah tubuh dari Nabi Adam terbentuk dan telah ditiupkan ruh, para malaikat dan juga iblis diperintahkan oleh Allah untuk memberi sujud kepada Nabi Adam. Para malaikat menuruti perintah Allah, sedangkan iblis menolaknya dengan sombong karena merasa dirinya lebih mulia dari Adam karena diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Penciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Sebelum akhirnya kelak diturunkan di bumi, Nabi Adam tinggal di surga atas perintah Allah. Namun, ketika di surga Nabi Adam sering kali merasa kesepian karena hanya hidup seorang diri tanpa ada seseorang. Hingga Allah kemudian menciptakan Hawa dari tulang rusuk sebelah kiri Nabi Adam saat sedang tertidur. Kehadiran Hawa sendiri untuk mendampingi Nabi Adam. Ketika Malaikat bertanya kepada Allah mengapa menciptakan Hawa, Nabi Adam kemudian menjawab bahwa Hawa diciptakan agar mendampingi Nabi Adam, membuatnya bahagia sesuai kehendak Allah. Nabi Adam dan Hawa pun diizinkan untuk tinggal bersama di surga untuk sementara dengan kehidupan yang serba ada. Namun, Allah memberikan peringatan satu hal pada Adam dan Hawa bahwa selama di surga keduanya tidak boleh mendekati dan memakan buah dari pohon Khuldi. Namun, karena godaan dan bujuk rayuan dari iblis jugalah Adan dan Hawa akhirnya tidak bisa menepati janjinya kepada Allah dan melanggar larangan Allah dengan memakan buah Khuldi. Setelah memakan buah tersebut, keduanya merasakan akibatnya yang membuat auratnya keduanya terbuka. Karena malu, Adam dan Hawa mencari daun yang digunakan untuk menutupi auratnya. Dengan rasa malu dan menyesal karena melanggar larangan Allah, keduanya menangis sambil memohon doa agar diampuni dosanya. Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi Setelah memohon pengampunan dari Allah, akhirnya Allah menerima taubat keduanya. Namun, keduanya harus diturunkan dari surga kebumi sebagai khalifah. Saat diturunkan, keduanya turun dengan terpisah. Nabi Adam diturunkan di Hindustan sedangkan Hawa di Jeddah. Keduanya dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh. Setelah sekian lama sejak diturunkan akhirnya mereka bertemu di Jabal Rahmah yaitu daerah Arafah. Tentu saja pertemuan keduanya menjadi hal yang membahagiakan, sehingga mereka bisa kembali menjalani hidup dengan bahagia. Kisah Anak Nabi Adam AS dan Hawa Setelah bertemu dan kembali menjalani kehidupan berdua sebagai pasangan suami istri mereka dikaruniai keturunan. Saat itu, setiap Hawa akan melahirkan akan selalu lahir anak kembar laki-laki dan perempuan. Kelahiran anak kembar pertama diberi nama Qabil dan Iklima, kemudian kelahiran anak kembar kedua diberi nama Habil dan Labuda. Saat anak Nabi Adam dan Hawa mulai beranjak remaja, mereka pun memiliki watak dan sifat yang berbeda satu sama lainnya. Qabil memiliki sifat yang kasar semanatara Habil memiliki sifat yang lebih santun dan sabar. Kemudian, anak perempuan Iklima menjadi remaja yang memiliki paras yang cantik sementara Labuda biasa-biasa saja. Seiring bertambah dewasanya mereka, mulai muncullah rasa ketertarikan dengan lawan jenis. Hingga Allah memberikan wahyu kepada Nabi Adam dan Hawa agar keempat anaknya harus dinikahkan sesuai dengan aturan yang tidak memperbolehkan menikah dengan saudara kembarnya sendiri. Dengan kata lain Qabil tidak bisa menikahi Iklima, begitupun Habil yang tidak bisa menikahi Labuda. Setelah Nabi Adam menyampaikan aturan pernikahan dengan saudara kembarnya sendiri, ternyata Qabil menolak dan menyampaikan bahwa ia ingin menikahi Iklima yang tidak lain merupakan saudara kembarnya sendiri. Kisah Perselisihan Anak Adam Agar melerai perselisihan antara anaknya sendiri, maka Nabi Adam menawarkan solusi agar Qabil dan Habil harus berkurban dan kemudian kurbannya yang diterima oleh Allah maka dialah yang berhak untuk menikahi Iklimah. Setelah hari yang telah disepakati, keduanya telah menyiapkan kurbannya. Qabil yang merupakan seorang petani yang sifatnya sombong menyiapkan seikat gandum dengan kualitas yang jelek. Sedangkan, Habil yang merupakan seorang peternak menyiapkan kambing muda dan gemuk sebagai kurbannya. Lalu qurban keduanya disimpan di tengah lapangan, tak lama kemudian Allah menurunkan cahaya putih dan mengangkat qurban yang disiapkan oleh Habil. Artinya, qurban dari habil diterima oleh Allah dan berhak untuk menikahi Iklimah. Tidak terima dengan hal tersebut, Qabil kemudian marah dan dibujuk oleh setan untuk memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah membuat pukulannya membunuh habil, dan menjadi peristiwa pembunahan yang pertama di bumi. Karena merasa takut dan bingung, ia tidak tahu bagaimana cara menyembunyikan Habil yang telah meninggal dan tidak bernyawa lagi. Qabil berusaha membuat ke laut tapi mayat Habil selalu didorong ombak hingga ke tepi pantai. Akhirnya Qabil memohon ampun kepada Allah dan menyesali segala perbuatannya. Hingga akhirnya Qabil melihat burung gagak dipohon, dan satu burung gagak yang mati. Burung gagak yang masih hidup membawa burung gagak yang mati ke tanah. Burung gagak itu kemudian melubangi tanah dan mendorong gagak yang mati kedalam tanah. Qabil akhirnya mengerti dan meniru cara gagak tersebut. Kisah Wafatnya Nabi Adam Dikisahkan sebelum mendekati akhir hayatnya, Nabi Adam meminta kepada anaknya untuk mencarikan buah surga. Lalu anaknya mencari kesana kemari dan tak kunjung menemukannya. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan malaikat yang menyamar menjadi orang yang membawa kain, wangi-wangian, dan juga sekop. Malaikat yang menyamar itu kemudian berkata pada anak Adam bahwa sebaiknya mereka pulang karena ajal ayahnya sebentar lagi. Mereka kemudian pulang lalu diikuti orang yang ditemuinya tadi. Nabi Adam dan Hawa yang sempat tinggal disurga mengenali sosok tersebut, yang tidak lain adalah malaikat maut yang akan mengambil nyawa Adam. Setelah mencabut nyawa Adam, malaikat tersebut lalu memandikan, mengkafani, dan memberi wewangian pada jenazah. Ia lalu menggali tanah, meletakkan jenazah di dalam lubang itu, lalu menumpukkan batu pada makam Nabi Adam. Ia kemudian berpesan sebelum hendak pergi agar kematian Adam menjadi pembelajaran bagi manusia. Sebab dari peristiwa itu, manusia bisa mengenali prosesi dan juga ritual pemakaman. Mukjizat Nabi Adam Kisah Nabi Adam menjadi kisah Nabi yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Sayangnya sedikit orang memandang Nabi Adam AS memiliki sedikit mukjizat. Padahal Nabi Adam AS memiliki beberapa mukjizat yang diketahui hanya dimiliki olehnya semata. Yaitu 1. Merupakan Khalifa Pertama di Bumi Menjadi khalifah pertama di bumi termasuk mukjizat pertama yang diberikan kepada Nabi Adam AS. Kemampuannya menjadi khalifah pertama adalah berkat rahmat Allah SWT. 2. Memiliki Pengetahuan yang Luas Sebagai manusia pertama di bumi, Nabi Adam diberi mukjizat berupa pengetahuan yang membuatnya bisa mengetahui semua nama benda dan mhkluk hidup di bumi. 3. Berumur Panjang Dikisahkan Nabi Adam memiliki umur panjang yaitu 1000 tahun. Berkat mukjizat inilah Nabi Adam terus berdakwah pada anak dan cucunya untuk mengikuti ajaran Allah SWT. 4. Memiliki Tinggi Mencapai 60 Hasta Disebutkan bahwa salah satu mukjizat lainnya yang diterima oleh Nabi Adam yaitu ukuran tingginya mencapai 60 hasta atau sekitar 27 meter. Penutup Demikian ulasan mengenai cerita kisah Nabi Adam singkat tapi lengkap dari lahir sampai wafat beserta mukjizatnya yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah
Rupanyapemuda seorang Putera, Mereka pun berkahwin hidup sejahtera, Tinggal di Istana Tiga Menara. Bagi Allahyarham Guru Bahasa Malaysia saya Cikgu Ismail Yunus, syair Puteri Bongsu ni, killer syair bagi saya ketika menyertai pertandingan pentas sempena Minggu Bahasa Malaysia di sekolah-sekolah daerah Johor Baharu.. hihi..
Jakarta - Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Seluruh makhluk ciptaan-Nya termasuk malaikat tunduk padanya, kecuali SWT berfirman dalam Al Baqarah ayat 30, bahwa Dia akan menjadikan seorang khalifah di bumi. Dia juga mengajarkan nama benda-benda kepada Nabi قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَArab-latin wa iz qaala rabbuka lil-malaa ikati inni jailun fil-ardi khaliifah, qaaluu a taj'alu fihaa may yufsidu fihaa wa yasfikud-dimaa, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, qaala innii a'kamu maa laa ta'lamunArtinya "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhanmu berfirman "Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"Hikmah di Balik Penciptaan Nabi Adam ASIbnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Kisah Para Nabi, menerangkan bahwa terdapat hikmah di balik penciptaan nabi Adam telah memberitahukan kepada malaikat melalui firman-Nya dalam Al Baqarah Ayat 30, bahwa "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah SWT akan menciptakan Adam dan keturunannya yang sebagian darinya akan menjadi khalifah. Hal ini juga difirmankan dalam Al-An'am ayat 165 yang artinya "Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi."Dalam QS An-Naml ayat 62 Allah SWT juga berfirman, yang artinya "Dan Dialah yang menjadikan kalian manusia sebagai khalifah di bumi."Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan kepada para malaikat tentang penciptaan Adam dan anak keturunannya. Terdapat perkara yang sangat besar yang diberitahukan-Nya sebelum penciptaan malaikat menanyakan tentang perkara itu kepada Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 30 yang artinya "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?".Mereka malaikat bertanya atas dasar hikmah, bukan karena penolakan, sifat negatif, dan kedengkian mereka terhadap Adam dan oleh Qatadah bahwa malaikat telah mengetahui kejadian seperti itu, sebagaimana mereka menyaksikan sendiri kehidupan bangsa jin dan bin al-bin sebelum Adam bin Umar bin Khathtab al-'Adawi berkata, "Seribu tahun sebelum Adam, bangsa jin telah melakukan pertumpahan darah. Selanjutnya, Allah mengutus pasukan malaikat untuk mengusir jin-jin itu ke wilayah pesisir." Hal tersebut juga dikatakan oleh Keistimewaan Nabi Adam ASAllah SWT memerintahkan seluruh makluk-Nya untuk bersujud kepada Adam sebagai wujud penghormatan yang sangat besar dari Allah SWT kepada Adam. Allah berfirman dalam dalam Al-Baqarah ayat 34,Artinya" Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kalian kepada Adam." Maka sujudlah mereka, kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."Adapun 4 keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Adam antara lain1. Dia diciptakan langsung dengan tangan Allah yang Ditiupkan langsung ruh ciptaan Allah Malaikat diperintahkan untuk sujud kepadanya4. Diajarkan kepadanya nama-nama segala SWT juga menciptakan Hawa dengan tulang rusuk nabi Adam. Hawa dan Adam menjadi sepasang suami isteri yang menghasilkan keturunan-keturunannya di bumi. Sebagian darinya menjadi diturunkan ke bumi, Allah memerintahkan Nabi Adam AS dan istrinya untuk tinggal di surga. Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 35,وَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَArab-latin wa qulnaa yaa aadamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulaa min-haa ragadan haisu syi tumaa wa laa taqrabaa haazihisy-syajarata faa takunaa minaz-zaaliminArtinya "Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."Pohon dan Buah Terlarang bagi Nabi AdamAllah SWT memberitahukan kepada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati pohon yang menyebabkan mereka termasuk orang zalim, sebagaimana difirmankan dalam Al Baqarah ayat satu-satunya makhluk yang tidak mau bersujud kepada Adam, Iblis pun melakukan tipu muslihatnya dengan membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang sebagaimana yang diperingatkan Allah SWT bujuk rayu Iblis, Adam dan Hawa melanggar larangan Allah SWT lalu Dia menurunkan keduanya ke bumi. Termasuk Iblis, karena ia termasuk golongan orang kafir yang tidak mau bersujud kepada berfirman dalam al Araf ayat 18 sebagai berikut,قَالَ ٱخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَّدْحُورًا ۖ لَّمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكُمْ أَجْمَعِينَArab-latin qaalakhruj min-haa maz umam mad-huraa, laman tabi'aka min-hum la amla anna jahannama mingkum ajma'inArtinya "Allah berfirman "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya."Taubat Nabi Adam dan HawaSetelah melanggar apa yang menjadi larangan-Nya, Adam dan Hawa pun bertaubat kepada Allah SWT. Seperti yang tercantum dalam firmannya melalui Al-Araf ayat 23 sebagai berikutقَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَArab-latinqaalaa rabbanaa zalamnaa anfusana wa il lam tagfir lanaa wa tar-hamnaa lanakunnaa minal-khaasiriinArtinya "Keduanya berkata "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang merugi."Ayat tersebut merupakan bentuk pengakuan kesalahan yang telah dilakukan Adam dan Hawa dan upaya untuk bertaubat kepada-Nya. Keduanya pun meminta ampun dengan merendah dihadapan-Nya dan penuh ampun inilah yang dapat kita teladani, ketika manusia melakukan perbuatan dosa hendaklah bertaubat kepada Allah SWT dan memohon ampun dengan penuh harap kepada-Nya sebagaimana yang dilakukan Nabi Adam. Sungguh hanya kepada-Nya manusia akan diberikan pertolongan. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
1002/2011 08:42:00 PM. Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani. Ya ini menaipkan sebuah pengalaman yg amat berharga dr seorang insan yg dipilih Allah utk berjumpa Nabi Muhammad s.a.w. melalui mimpi hari Khamis, 16 Rejab 1427H bersamaan 10 0gos 2006. Nama yg dipilih oleh ayah beliau adalah Syamimi yg
Ringkasan Cerita dan hikmah Qabil dan Habil Keturunan Adam – Pada pembahasan ini mari kita melihat Ringkasan dari cerita Qabil dan Habil yang mana mereka adalah Putra dan Labuda dan Iqlima Putri dari Nabi Adam dan Siti Hawa. Kisah awal permulaan terjadi di Bumi yang menceritakan sebelum dan setelah membunuh. Untuk lebih jelasnya mari lihat artikel Pengetahuan Islam berikut. Nabi Adam As dan Siti Hawa hidup bersama lagi. Mereka adalah pasangan suami-istri pertama. Keduanya beranak-pinak yang mana setiap kelahiran selalu kembar laki-laki dan perempuan. Persalinan pertama, lahirlah Qabil dan Iklima. Lalu, persalinan kedua, lahirlah Habil dan Labuda. Adam dan Hawa sangat bahagia sehingga membuat kehangatan keluarga semakin bertambah. Semua ini berkat kehadiran anak-anak yang menumbuhkan harapan ada penerus perjuangan. Selanjutnya, anak-anak berketurunan lagi. Mereka melahirkan cucu dan seterusnya. Jumlah keturunan Adam terus bertambah yang semakin lama semakin banyak. Qabil, Habil, Iklima, dan Labuda beranjak remaja. Mereka tumbuh di bawah asuhan orang tua yang mana mulai terliahat sifat-sifat mereka. Qabil berperangai kasar, sedangkan Habil berperangai santun. Iklima tumbuh menjadi gadis yang cantik, sedangkan Labuda biasa-biasa saja. Tugas-tugas Nabi Adam As dan Siti Hawa mulai berkurang. Anak-anak mereka sudah bisa diandalkan. Labuda dan Iklima membantu urusan rumah tangga, sedangkan Qabil dan Habil menekuni bidang pertanian, sedangkan Habil di bidang peternakan. Dosa Anak Nabi Adam As. Keempat putra-putri Nabi Adam As. tumbuh dewasa. Masing-masing sudah memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Allah kemudian memberi Nabi Adam As. petunjuk. Putra-putri Nabi Adam As. harus segera dinikahkan. Dengan ketentuan, masing-masing tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya. Artinya, Qabil harus menikahi Labuda, sedangkan Habil harus menikahi Iklima. Ketentuan itu kemudian disampaikan yang mana Nabi Adam As. berharap putra-putrinya tak keberatan sebab ini merupakan ketentuan Allah SWT. Tak boleh ada yang menolak sehingga semua pihak harus setuju. Demikian, Nabi Adam As. memberi penegasan. Tak disangka, Qabil menolak ketentuan itu. Ia bersikeras untuk menikah dengan Iklima, adik kembarnya. Iklima memang gadis yang cantik yang membuat Qabil sangat tertarik. Dengan kata lain, Qabil menolak dinikahkan dengan Labuda karena Labuda tidak cantik. Qabil merasa lebih berhak untuk menikahi Iklima. Toh, Iklima adalah adiknya sendiri. Qabil tidak rela kalau Iklima dinikahi Habil. Qabil bersikukuh. Tegas-tegas, ia menolak dinikahkan dengan Iklima. Melihat gelagat kurang baik ini, Nabi Adam As. berusaha mencari jalan keluar. Jalan keluar yang disepakati oleh semua pihak. Tidak boleh ada pihak yang dikecewakan. Perselisihan harus dihindarkan. Sebab, perselisihan akan mengusik ketenangan. Akhirnya, Nabi Adam As. mendapatkan jalan keluar. Menurut Nabi Adam As., persoalan jodoh harus diserahkan kepada Allah SWT. Apa pun keputusan-Nya, semua harus pasrah. Kemudian Nabi Adam As. mengusulkan agar Qabil dan Habil berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ia berhak menikahi si cantik, Iklima. Qabil dan Habil setuju. Mereka sepakat, yang menang itulah yang berhak mendapatkan Iklima. Kemudian, masing-masing mempersiapkan diri. Qabil semakin rajin, setiap hari ia mengurus ladangnya. Begitu pula Habil juga tak mau kalah, Ia bertambah giat. Setiap hari, ia menggembalakan ternak-ternaknya. Hari yang ditentukan pun tiba. Qabil bergegas menuju ladang. Ladang gandumnya sangat lebat. Hasil jerih payahnya selama ini. Timbullah sifat kikir dalam hati Qabil. Ia memilih-milih gandum yang akan dijadikan kurban. Ia sengaja memilih gandum yang kurang baik. Setelah karung terisi, Qabil membawanya ke sebuah bukit. Gandum itu kemudian diletakkan di atas bukit itu. Di tempat yang berbeda, Habil juga sedang sibuk. Ia berjalan ke sana kemari. Memilih-milih kambing yang paling baik. kambing yang paling gemuk dan sehat. Setelah di dapat, Habil membawanya ke bukit yang sama. Qabil dan Habil sudah meletakkan kurbannya. Dari tempat yang jauh, mereka memandangi bukit itu. Mata mereka terus tertuju ke arah bukit. Anggota keluarga yang lain juga turut menyaksikan. Hati mereka berdebar-debar. Kurban siapa gerangan yang akan diterima? Selang beberapa saat, terlihat api besar turun dari langit. Api itu kemudian menyambar kambing. Habil bersyukur, kurbannya diterima. Dalam tempo singkat kambing Habil pun lenyap. Si jago merah melalapnya. Sementara itu, gandum Qabil masih utuh. Sedikit pun tidak berkurang. Walhasil, Habil menjadi pemenang. Kurbannya diterima. Sesuai dengan kesepakatan, ia berhak mempersunting si cantik Iklima membuat hati Habil berbunga-bunga, Ia sangat bahagia. Lain ceritanya dengan sang kakak, Qabil merasa sangat kecewa. Kurbannya tak diterima, Ia gagal menikahi Iklima. Demikian Allah sebutkan dalam firman-Nya وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأقْتُلَنَّكَ Artinya “Ceriterakanlah wahai Nabi kepada mereka kisah kedua putra Adam menurut yang sebenarnya, Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Kabil. Ia berkata Kabil “Aku pasti membunuhmu!” Qabil tidak bisa menolak. Dengan perasaan kecewa, Ia menerima keputusan Habil dinikahkan dengan Iklima. Qabil benar-benar kecewa, harapannya pupus. Dia tak bisa menikah dengan Iklima. Kekecewaannya semakin menjadi-jadi. Lambat laun tumbuhlah perasaan dengki. Dengki melahirkan dendam. Dendam memunculkan niat jahat. Akhirnya, Qabil bertekad menghabisi Habil. Pembunuhan Pertama di Dunia Suatu ketika, Adam hendak bepergian. Sebelum berangkat, Adam menyampaikan amanat kepada Qabil untuk menjaga semua anggota keluarga. Kerukunan harus dipelihara. Qabil mengangguk-angguk. Ia berjanji untuk menjalankan amanat itu dengan sebaik-baiknya. Dalam hati, Qabil tertawa. Ia merasa senang. Senang bukan karena mendapat kepercayaan dari sang ayah. Tetapi, ia merasa mendapat kesempatan. Ya, kesempatan untuk membalas dendam. Adam berangkat dengan hati tenang. Dengan sepenuh hati, ia percaya kepada Qabil. Bagaimanapun Qabil adalah anak sulung. Qabil yang dituakan. Tak lama setelah Adam berangkat, Qabil bersiap-siap. Ia akan menyatroni peternakan. Sesampainya di sana, Qabil segera menghampiri Habil. “Aku datang untuk membunuh kau!” Qabil menghardik penuh kebencian. “Apa salah saya? Mengapa kakak hendak membunuh saya?” “Karena kau telah merampas harapanku. Kau telah merebut Iklima.” “Allah yang menentukan. Saya hanya berusaha.” “Saya juga berusaha!” bentak Qabil. “Ketahuilah kakak, Allah hanya menerima kurban dari orang berhati tulus. Orang yang berhati tulus akan memilih kurban yang paling baik. Kenapa kakak memilih gandum yang busuk. Jelas saja, kurban kakak tidak diterima.” Habil melanjutkan nasehatnya sebagaimana Allah firmankan لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لأقْتُلَكَ Artinya “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.” Tidak ada tersirat sedikitpun pada diri Habil untuk membunuh saudaranya. Bukan karena lemah bukan pula sifat penakut, sebabnya tidak lain adalah takut kepada Allah Ta’ala. Habil berkata إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ Artinya “Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb seru sekalian alam.” “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa membunuh ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang lalim.” “Sudahlah! Kau jangan menyela! Tidak usah repot-repot memberi nasihat. Aku tetap akan membunuh kau!” kata Qabil berang. “Bukannya kakak juga telah setuju dengan penyelesaian seperti itu? Sadarlah, Kak. Kakak jangan terperdaya oleh setan. Ingat, setan adalah musuh kita. Setan yang telah mengakibatkan ayahanda dan ibunda keluar dari surga. Berpikirlah sebelum bertindak, jangan sampai kakak menyesal kelak.” “Diam! Aku akan membunuh kau!” “Jika kakak bersikeras, saya tidak akan membalas. Saya takut kepada Allah. Saya tidak akan melakukan perbuatan zalim. Semua saya serahkan kepada Allah.” Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Nasihat Habil sama sekali tak ada artinya. Yang terjadi malah Qabil semakin marah. Dendam semakin tak tertahan. Rasanya, ia ingin segera menghabisi nyawa adiknya itu. Iblis tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia terus-menerus membisikkan kejahatan. Sebenarnya, Qabil sendiri kebingungan. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Belum terpikirkan bagaimana membunuh habil. Saat Qabil kebingungan, Iblis menjelma. Di hadapan Qabil, Iblis mencontohkan. Iblis menghantam kepala seekor burung dengan batu. Darah segar muncrat. Kepala burung itu pecah. Sesaat burung itu menggelepar-gelepar, lalu mati. Qabil mendapat ide. Sekarang, ia tahu apa yang harus dilakukan. Tinggal menunggu saat yang tepat. Saat itu, Habil sedang terlelap tidur. Qabil berjalan. Ia menghampiri sang adik. Batu besar menghantam kepala Habil. Saking kerasnya hantaman batu besar, tak lama kemudian Habil menghembuskan napas terakhir. فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ Artinya “Maka hawa nafsu Kabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” Benar, jadilah ia orang yang rugi di dunia dan di akherat. Dia raih kemurkaan Allah Benar, Jadilah dia orang yang rugi karena dialah orang pertama yang mengajarkan pembunuhan di muka bumi, membuat sunnah sayyi’ah yang diikuti manusia setelahnya. Bukan hanya memikul dosanya, namun dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, Rasulullah SAW. bersabda وَمَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا Artinya “Dan siapa yang melakukan satu sunnah yang buruk lalu diamalkan orang lain sepeninggalnya, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkan sunnah itu sepeninggalnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” Telah Shahih pula dari Rasulullah saw beliau bersabda مَا مِنْ نَفْسٍ تُقْتَلُ ظُلْمًا إِلاَّ كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ اْلأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا، ذَلِكَ بِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ Artinya “Tidak ada satu pun jiwa yang terbunuh secara zalim melainkan atas Ibnu Adam yang pertama bagian dari darahnya. Karena dialah yang mula-mula melakukan sunnah tuntunan/ contoh pembunuhan.” Belajar dari Burung Gagak Dengan keadaan bingung, demikianlah yang dialami Qabil setelah membunuh sang adik. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Mayat Habil lama tergeletak. Sampai-sampai, mengeluarkan bau busuk. Qabil hanya bisa mondar-mandir. Ditengah kebingungan, Allah mengajarkan bagaimana seharusnya jenazah diperlakukan dengan diutusnya seekor burung gagak. فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي Artinya “Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?.” Pembunuhan ternyata tidak memberikan manfaat. Hanyalah penyesalan dan kehinaan di dunia dan akhirat. Demikianlah akibat kemaksiatan. Allah berfirman فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ Artinya “Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.” Beberapa lama kemudian, datanglah dua ekor burung gagak. Kedua burung ini berkelahi. Salah satunya, kemudian mati. Lalu, si pemenang menggali tanah dengan cakarnya. Setelah cukup, bangkai burung gagak itu dimasukkan. Bangkai burung gagak itu dikuburkan ke dalam lubang. Melihat kejadian itu, Qabil termenung. Ia baru menyadari kebodohannya. Qabil berkata, “Bodoh sekali aku ini! Masa aku kalah pintar sama burung gagak itu.” Burung gagak telah mengajari Qabil. Hal yang sama kemudian dilakukan oleh Qabil. Sebuah lubang digali. Setelah cukup dalam, ia memasukkan mayat Habil ke dalamnya. Beberapa hari kemudian, Nabi Adam As. pulang. Ia ingin segera bertemu dengan keluarganya. Terbayang keluarganya hidup rukun. Tak ada perselisihan. Sampai di rumah, Nabi Adam As. beristirahat sejenak. Anggota keluarga berkumpul di dekatnya. Usai melepas lelah, Nabi Adam As. menanyakan perihal Habil. Dari tadi Habil tak kelihatan. “Di mana Habil?” tanyanya. “Saya tidak tahu.” “Kamu yang diberi amanat untuk menjaga semua anggota keluarga, kan? Ke mana Habil?” “Saya tidak tahu. Saya nggak mungkin menjaga Habil setiap saat.” jawab Qabil ketus. Pasti telah terjadi sesuatu, pikir Nabi Adam As. Tapi, ke mana gerangan harus mencari Habil? Akhirnya, Nabi Adam As. pun tahu. Habil telah dibunuh. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Qabil. Nabi Adam As. sangat berduka. Terbayang bagaimana Habil dianiaya. Tega nian sang kakak. Disuruh menjaga, malah membunuh. Gara-gara dengki, hubungan keluarga jadi rusak. Seorang kakak bahkan tega membunuh adik kandungnya sendiri. Sungguh menyedihkan. Setan telah memanfaatkan kesempatan. Nabi Adam As. hanya berserah diri kepada Allah. Semua ia terima sebagai kehendak-Nya. Kepedihan ia hadapi dengan kesabaran. Bahkan, ia tetap memohonkan ampunan untuk anaknya, Qabil. Nabi Adam As. Wafat Nabi Adam As. terus berdakwah di kalangan anak cucunya, mengajak mereka mengamalkan ajaran Allah untuk menyembah-Nya, berbuat baik kepada sesama, jujur, dan saling menolong. Dalam riwayat, Nabi Adam As. wafat dalam usia seribu tahun setelah sebelumnya menderita sakit selama 11 hari. Setahun kemudian Hawa meninggal. Sebagian riwayat menyatakan Nabi Adam As. dimakamkan di kota Mekah dan Siti Hawa dimakamkan di kota Jedah. Hikmah Kisah Nabi Adam, Hawa, Qabil dan Habil Alam semesta dan segala isinya, malaikat, jin dan manusia dan makhluk-makhluk lainnya diciptakan oleh Allah Robbal Alamin. Kesombongan dan keangkuhan Iblis adalah perbuatan yang sangat durhaka kepada Allah, dan jadilah Iblis penghuni neraka Jahanam selamanya. Semangat dan kegigihan Iblis seolah tidak pernah surut sampai Adam akhirnya melanggar perintah Allah. Keimanan dan ketaatan kepada Allah tidak boleh kalah dari semangat dan kegigihan Iblis. Segera menyadari kesalahan dan menyesalinya kemudian bertaubat dan memohon ampunan Allah juga mohon perlindungan-Nya agar terhindar dari godaan syaitan. Syaitan benar-benar mempunyai kehebatan dan kecerdikan untuk menjerumuskan manusia dari sirothol mustaqim, sungguh syaitan musuh yang nyata bagi manusia. Tidak akan terpedaya oleh syaitan selama berada dalam sirothol mustaqim dan mengikuti petunjuk-petunjuk Allah dengan mengikhlaskan diri dalam beribadah kepada-Nya. Memberikan yang terbaik dari yang dimiliki sebagai bentuk persembahan qurban kepada Allah. Iri hati dan dengki bisa berubah menjadi kecewa dan dendam yang pasti akan terjebak perangkap syaitan yang sedang mencari pengikut untuk menjadi penghuni neraka Jahanam. Demikianlah tentang Ringkasan Cerita dan hikmah Qabil dan Habil Keturunan Adam semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.
Kitatelah mendengar dan mengetahui sebelum ini, mengenai kisah Nabi Muhammad yang semasa umur bayinya disusui oleh ibu susuan, malah telah dipisahkan daripada ibunya, Siti Aminah. Baginda menjalani kehidupan dalam suasana yang kedesaan, jauh dari kesibukan Kota Mekah. Susu ibu adalah yang paling berkhasiat dan terbaik untuk pertumbuhan bayi
. Syekh Syamsuddin al-Qurthubi dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, menceritakan tentang cikal bakal pertama kali pelaksanaan kurban dilakukan. Dalam kitabnya, disebutkan bahwa orang pertama yang melakukan kurban adalah Qabil dan Habil, yaitu kedua putra Nabi Adam itu terjadi ketika Nabi Adam diperintah oleh Allah swt untuk menikahkan putra putrinya. Dalam catatan sejarah, setelah Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi dan memiliki dua putra serta dua putri, yaitu Qabil yang kembar dengan Iqlimiya, dan Habil yang kembar dengan Layudza, Allah swt memerintahkan Nabi Adam alaihissallam untuk menikahkan putra dan putrinya yang tidak menjadi bagian saudara kembarnya Qabil dengan Layudza dan dan Habil dengan Iqlimiya.Setelah perintah itu disampaikan kepada anak-anaknya, rupanya Qabil tidak bisa menerima dengan adanya perintah ini. Ia lebih suka untuk menikahi saudara kembarnya sendiri, yaitu Iqlimiya, yang memang lebih cantik daripada Layudza. Dengan sikap sangat menolak, Qabil berkata, “Aku lebih berhak atas sudara perempuanku.” Syekh Syamsuddin al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, [Bairut Darul Fikr, 2003], juz 6, h. 134Qabil tidak menerima dengan perintah itu, bahkan ia berdalih bahwa seharusnya pernikahan itu terjadi di antara saudara kembar, karena baginya, saudara kembar menunjukkan hak dan tidaknya untuk dinikahi. Jika sudah kembar, maka saudara kembarnyalah yang pantas. Berbagai nasihat dan rayuan disampaikan Nabi Adam pada Qabil agar ia mau menikahi Layudza dan mengikhlaskan saudara kembarnya menikah dengan Habil. Hanya saja, berbagai upaya yang dilakukan sang ayah sama sekali tidak membuahkan hasil. Bahkan, tak sesekali Qabil melempar kata-kata tidak sopan kepadanya, ia berani berkata, “Allah tidak pernah memerintahkan pernikahan ini. Semuanya hanyalah kehendakmu sendiri.”Sikap keras kepala yang ditampakkan oleh Qabil membuat ayahnya begitu terpukul, Nabi Adam sangat bingung untuk menyikapinya. Sebagai sosok ayah dari keduanya, Nabi Adam tidak menginginkan pernikahan itu dilaksanakan dengan cara keras kepala berupa upaya memaksa keduanya untuk sama-sama menerima. Dalam keadaan seperti itu, akhirnya Nabi Adam mengatakanفقال آدم فقربا قربانا فأيكما يقبل قربانه فهو أحق بالفضل“Maka Nabi Adam berkata, Lakukankalah dengan kurban. Barang siapa yang kurbannya diterima oleh Allah, dia lebih berhak untuk mendapatkan yang baik Iqlimiya.’” Syekh al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 2003, juz 6, h. 134Setelah itu, keduanya sepakat untuk melakukan kurban dan menentukan waktu kapan dilakukannya ritual itu. Qabil sangat yakin bahwa dirinya yang lebih layak dan lebih berhak untuk bisa menikahi saudara kembarnya, ia juga sangat yakin bahwa kurbannya yang akan diterima oleh Allah waktu yang telah ditentukan, masing-masing dari Qabil dan Habil sudah siap dengan kurban Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili, Qabil yang merupakan seorang petani mengurbankan hasil panennya, hanya saja ia memilih hasil panen yang paling buruk dan jelek. Bahkan, di tengah perjalanan, saat Qabil melihat masih ada bulir yang bagus dan baik dari hasil panen yang ia bawa, ia mengambilnya, membersihkannya, kemudian memakannya. Sedangkan Habil yang berprofesi sebagai peternak kambing membawa kambing terbaiknya untuk dikurbankan. Ia sangat berhati-hati ketika memilih, bahkan sangat memperhatikan kambingnya yang lain, karena khawatir masih ada kambing yang lebih baik dari kurban yang akan ia bawa. Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatih, [Bairut Darul Fikr, 1997], juz 6, h. 158.Setelah mereka berdua melaksanakan kurban, lantas Nabi Adam berdoa kepada Allah swt untuk menentukan kurban siapa yang diterima-Nya. Setelah beberapa waktu dari doa yang dipanjatkan Nabi Adam, ternyata kurban Habil yang diterima. Dengan demikian, Habil yang berhak untuk menikahi semua itu, Qabil pun sangat iri dan marah pada saudaranya, bahkan dengan sikap tidak menerima kan hasil yang telah menjadi ketetapan Allah swt, ia mengancamnya dengan mengatakanأتمشي على الأرض يراك الناس أفضل مني؟ لأَقْتُلَنَّكَ“Apakah engkau akan berjalan dengan bangga di bumi ini dan orang-orang akan mengira bahwa engkau lebih baik dari diriku? Sungguh aku akan membunuhmu.”Mendengar ancaman saudaranya, dengan tenang Habil menjawab,ولم تقتلني؟ ولا ذنب لي في قبول الله قرباني. وإنما يتقبل الله من المتقين“Kenapa engkau akan membunuhku? Sedangkan tidak ada yang salah bagiku ketika Allah menerima kurbanku. Sesungguhnya Allah menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.” Syekh al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 2003, juz 6, h. 134Mendengar jawaban dari Habil, bertambahlah kemarahan dan sifat berang pada adiknya itu, bahkan ia benar-benar berniat untuk membunuhnya ketika sudah ada kesempatan. Qabil sangat tidak menerima dengan hasil dari kurban yang telah dilakukan, apalagi mendengar nasihat dari adiknya, ia sudah lupa akan kemanusiaan bahkan lupa dengan saudaranya sendiri, yang terlintas dalam benaknya hanyalah tentang cara untuk Syekh Abdul Haq bin Athiyah al-Andalusi dalam kitab tafsirnya, kesempatan pun datang saat Nabi Adam melakukan ibadah haji ke Baitullah al-Haram. Qabil akhirnya mempersiapkan segala kebutuhan yang ia butuhkan saat melaksanakan rencana jahatnya. Akhirnya, Qabil berhasil membunuh adiknya, Habil. Syekh Abdul Haqq bin Athiyah, Tafsir Ibnu Athiyah, [Bairut Darul Kurub, 2010], juz 2, h. 178Kisah ini sebenarnya telah tersurat secara singkat dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirmanوَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَاناً فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ“Dan ceritakanlah Muhammad yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka kurban salah seorang dari mereka berdua Habil diterima dan dari yang lain Qabil tidak diterima. Dia Qabil berkata, Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia Habil berkata, Sesungguhnya Allah hanya menerima amal dari orang yang bertakwa.” QS. Al-Ma’idah 27Dari tindakan tersebut, sampai saat ini dosa Qabil akan terus bertambah bila terjadi pembunuhan, karena ia adalah orang yang pertama kali melakukan dan mencontohkan perbuatan keji itu. Sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah saw, yaituلاَ تَقْتُلْ نَفْسًا ظُلْمًا اِلاَّ كَانَ عَلىَ ابْنِ أَدَمَ الْأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِّهُا“Tidaklah seseorang dibunuh dengan aniaya, kecuali putra Adam yang pertama Qabil mendapat bagian dari dosanya.” HR. Al-BukhariDari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berkurban sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. Dalam kejadian itu, Qabil tercatat sebagai orang pertama yang tega membunuh saudaranya demi keinginan hawa nafsu belaka, disertai dengan rasa iri ketika kurban yang ia bawa tidak diterima oleh Allah swt. Disebabkan sikap iri pada adiknya, Qabil telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pembunuh pertama di balik peristiwa pertama kali dilaksanakannya kurban.
2mei 2020 nabi idris disebut-sebut sebagai manusia pertama yang bisa membaca dan nabi urutan kedua sekaligus keturunan ke-6 dari nabi adam. kisah nabi idris pun mengandung banyak nilai inspiratif dan penuh akan hikmah. 13 mei 2019 assalamualaikum, yuk, kita menonton animasi kartun anak islami dalam serial kabi kisah teladan nabi berjudul kisah nabi adam as.
بِسْمِاللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A'raaf:11-25. Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi
KisahNabi Syits A.S (Putra Nabi Adam A.S) Setelah terbunuhnya Habil oleh saudaranya, Qabil, kemudian Siti Hawa melahirkan anak kembar lagi. (dalam bahasa Arab dan 'Ibrani) atau Syats (dalam bahasa Suryani). Sedangkan yang perempuan diberi nama 'Azura. Pengarang kitab Qasas al-Anbiya (hal. Ibunya bernama Cneajna, putri dari
- Жуጧևጁиν йዣ θጧεδጫκራфեс
- Ф оглու σасвеρиկ
- Ф чиξорсе ሯоз
- Убεжωклоξе псαфовኔዓኺ λоμιտቿφեσу
- Жебеվωвса ο
- Ρօβуրሞ ጇուкፑχоζθ ሺ ուրፑቿሡ
- ኾу х
- Звуሬθф պጭбιпቪβаσ х
SetelahKain pergi, diceritakan bahwa Adam dan Hawa kembali memiliki anak perempuan (Genesis 5:4). Meskipun tidak diketahui berapa banyak putri Adam dan Hawa, walaupun jika berdasarkan kisah Yahudi Adam dan Hawa memiliki banyak sekali anak mengingat rentang umur mereka yang hidup hingga hampir 1000 tahun lamanya.
JF5HZ. 11vcznq51v.pages.dev/33311vcznq51v.pages.dev/44311vcznq51v.pages.dev/24611vcznq51v.pages.dev/49211vcznq51v.pages.dev/21311vcznq51v.pages.dev/6311vcznq51v.pages.dev/40911vcznq51v.pages.dev/322
kisah azura putri nabi adam