Ikan itu menggerak-gerakkan sirip dan ekornya dengan gembira. Dengan lembut dan penuh kasih sayang, Datu Mabrur mengangkat Raja Ikan Todak itu dan mengembalikannya ke laut. Ribuan ikan yang tadi mengepung karang, kini berenang mengerumuninya, melompat-lompat bersuka ria. “Sa-ijaan!” seru Raja Ikan Todak sambil melompat di permukaan laut.Asal Usul Putri Duyung (Sulawesi Tengah) Dahulu kala, di Sulawesi Tengah hiduplah sebuah keluarga yang bahagia. Keluarga itu terdiri atas bapak, ibu, dan tiga anak yang masih kecil. Setiap pagi, mereka terbiasa sarapan bersama – sama, berkumpul di meja makan dan berbagi cerita. Selesai sarapan, sang ayah berangkat ke kebun untuk bekerja.
Putri Duyung, makhluk mitologi yang hidup di samudra ini memiliki banyak cerita di berbagai negara. Tidak hanya di Indonesia, mereka juga muncul di banyak cerita rakyat. Wujud mereka sering di gambarkan sebagai manusia setengah ikan dengan paras yang cantik dan menarik. Di banyak film diceritakan bahwa putri duyung memiliki sifat yang baik dan sering terlibat hubungan romantisme dengan manusia
Karupet Si Anak Ikan Duyung banyak mengandung nilai-nilai budaya yang patut diteladani anak-anak. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang terlahir dari seekor ikan duyung yang bernama Karupet. Tokoh Karupet ini merupakan pemuda yang rendah hati, tangguh, dan pantang menyerah. Putri duyung telah menjadi bagian dari legenda dan cerita rakyat selama berabad-abad. Namun, pada 1906, mumi yang tampak aneh yang diyakini merupakan separuh ikan, sebagian monyet, dan sebagian reptil, dibawa dari Jepang oleh seorang pelaut Amerika. Ikan duyung tidak hanya ada di dunia dongeng, tapi ada juga di dunia nyata. Ikan duyung ini dikenal dengan nama dugong. Duyung atau Dugong, memiliki nama ilmiah Dugong dugon. Nama dugong diambil dari bahasa Tagalog dugong yang bersumber dari bahasa Melayu duyong atau duyung, yang berarti perempuan laut. gfEXGTT.